Indonesia dengan potensi perekonomian yang sangat produktif tentu menjadikan negara yang telah merdeka selama 73 Tahun ini menjadi negara yang menjadi besar tingkat konsumsinya. Masyarakat-masyarakat Indonesia juga merupakan tipe-tipe masyarakat yang taraf konsumsinya tinggi. Apabila dilihat sekasat mata tentu persentase antara penjual dan pembeli sama-saling mengimbangi. Saking besarnya tingkat produktivitas pembeli akan sebuah permintaan, maka pada saat ini begitu banyak kalangan-kalangan yang memanfaatkan waktu luangnya dengan hanya sekedar menjaga lapak toko maupun berdiam diri menatap gadget. Dengan berbagai maraknya permintaan dan semakin banyaknya peluang, maka banyak orang yang berminat untuk menjadi pebisnis muda. Menjadi seorang pebisnis pada dasarnya tidak membutuhkan skill khusus, melainkan mereka (para pebisnis) harus mampu memahami karakter konsumennya. Saking begitu banyaknya para pebisnis-pebisnis baru entah itu bisnis online maupun non online, sering kali keberadaan konsumen atau customer di kesampingkan.
Terlebih banyaknya kasus penipuan yang terjadi, baik di media online maupun non online. Kasus penipuan kerap terjadi karena konsumen yang kurang berhati hati dalam melakukan transaksi. Dalam kasus ini konsumen lah sangat dirugikan, perlindungan kepada konsumen memang perlu diterapkan dengan mengacu kepada UU Tentang Perlindungan Konsumen. Namun, akan lebih baik lagi jika konsumen bisa selektif dan lebih cerdas dalam bertransaksi, demi meminimalisir terjadinya kasus penipuan.
Konsumen maupun customer merupakan bagian terpenting dalam proses transasksi jual beli. Dewasa ini begitu banyak para owner maupun penjual yang kurang atau bahkan tidak memperhatikan para customernya sehingga kerap terjadi kasus penipuan karena kurang #amanbertransaksi. Hal ini membuat para customer menjadi tidak nyaman dan merasa tidak dihargai. Tidak sedikit para penjual maupun owner yang tidak mengetahui bahwa ada UU tentang perlindungan konsumen. Dewasa ini pun banyak para penjual yang acap kali menutup telinga atas keluhan-keluhan konsumen. Mereka cenderung berpikiran bahwa, “Barang sudah dibeli yasudah”. Hal ini membuat kita yang berlaku sebagai konsumen harus lebih mawas dan cerdas. Maka untuk itu ‘Be A Smart Buyer’ adalah salah satu solusi agar menjadikan para konsumen lebih produktif. Untuk itu akan dibahas mengenai tips and trik menjadi konsumen yang cerdas di era milenial seperti saat ini.
Namun untuk menjadi seorang konsumen yang cerdas saat berbelanja, bukan hanya barang offline maupun online sangat memerlukan rasa yakin dan rasa percaya kepada pihak penjual. Konsumen juga harus memahami terlebih dahulu tentang hak dan kewajibannya sebagai seorang konsumen. Berikut ini merupakan hak dan kewajiban dari konsumen:
1. Mendapat rasa aman dan nyaman dalam mengonsumsi barang atau jasa yang digunakan.
2. Memilih dan mendapatkan barang sesuai dengan nilai harga dan mendapatkan jaminan kondisi.
3. Mendapat informasi yang sebenarnya mengenai barang atau jasa.
4. Menberikan keluhan tenang baranng atau jasa yang tidak sesuai.
5. Mendapat pelayanan yang baik dan benar.
6. Mendapat ganti rugi jika barang dan jasa tidak sesuai.
7. Membaca seluruh informasi tentang barang secara detail.
8. Memiliki niat baik dalam melahkukan transaksi pembelian barang dan jasa.
9. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati bersama.
#amanbertransaksi adalah hal yang sangat perlu diperhatikan, baik bertransaksi secara online maupun offline. Menjadi konsumen yang cerdas salah satu cara meminimalisi penipuan dalam jual beli, dan meningkatkan perlindungan terhadap konsumen. Kerap kali konsumen menjadi korban karena human error / kesalahan sendiri. Konsumen yang terlalu konsumtif, tidak selektif dan kurangnya informasi, juga akan merugikan diri sendiri.
Terlebih lagi, sekarang adalah era milenial, semua serba online, dengan para pemuda pemuda sebagai penggunanya. Tentunya sebuah informasi dan pengetahuan sangat penting, dalam hal ini pengetahuan tentang perlindungan konsumen dan bagaimana agar kita #amanbertransaksi saat jual beli di dunia digital. Berikut adalah tips and trik menjadi konsumen yang cerdas di era milenial seperti saat ini.
Mengetahui seluruh hak dan kewajibanya sebagai konsumen merupakan tahap awal dari menjadi seorang konsumen yang cerdas di era milenial seperti saat ini. Perlindungan konsumen #amanbertransasksi
Terlebih banyaknya kasus penipuan yang terjadi, baik di media online maupun non online. Kasus penipuan kerap terjadi karena konsumen yang kurang berhati hati dalam melakukan transaksi. Dalam kasus ini konsumen lah sangat dirugikan, perlindungan kepada konsumen memang perlu diterapkan dengan mengacu kepada UU Tentang Perlindungan Konsumen. Namun, akan lebih baik lagi jika konsumen bisa selektif dan lebih cerdas dalam bertransaksi, demi meminimalisir terjadinya kasus penipuan.
Konsumen maupun customer merupakan bagian terpenting dalam proses transasksi jual beli. Dewasa ini begitu banyak para owner maupun penjual yang kurang atau bahkan tidak memperhatikan para customernya sehingga kerap terjadi kasus penipuan karena kurang #amanbertransaksi. Hal ini membuat para customer menjadi tidak nyaman dan merasa tidak dihargai. Tidak sedikit para penjual maupun owner yang tidak mengetahui bahwa ada UU tentang perlindungan konsumen. Dewasa ini pun banyak para penjual yang acap kali menutup telinga atas keluhan-keluhan konsumen. Mereka cenderung berpikiran bahwa, “Barang sudah dibeli yasudah”. Hal ini membuat kita yang berlaku sebagai konsumen harus lebih mawas dan cerdas. Maka untuk itu ‘Be A Smart Buyer’ adalah salah satu solusi agar menjadikan para konsumen lebih produktif. Untuk itu akan dibahas mengenai tips and trik menjadi konsumen yang cerdas di era milenial seperti saat ini.
Namun untuk menjadi seorang konsumen yang cerdas saat berbelanja, bukan hanya barang offline maupun online sangat memerlukan rasa yakin dan rasa percaya kepada pihak penjual. Konsumen juga harus memahami terlebih dahulu tentang hak dan kewajibannya sebagai seorang konsumen. Berikut ini merupakan hak dan kewajiban dari konsumen:
1. Mendapat rasa aman dan nyaman dalam mengonsumsi barang atau jasa yang digunakan.
2. Memilih dan mendapatkan barang sesuai dengan nilai harga dan mendapatkan jaminan kondisi.
3. Mendapat informasi yang sebenarnya mengenai barang atau jasa.
4. Menberikan keluhan tenang baranng atau jasa yang tidak sesuai.
5. Mendapat pelayanan yang baik dan benar.
6. Mendapat ganti rugi jika barang dan jasa tidak sesuai.
7. Membaca seluruh informasi tentang barang secara detail.
8. Memiliki niat baik dalam melahkukan transaksi pembelian barang dan jasa.
9. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati bersama.
#amanbertransaksi adalah hal yang sangat perlu diperhatikan, baik bertransaksi secara online maupun offline. Menjadi konsumen yang cerdas salah satu cara meminimalisi penipuan dalam jual beli, dan meningkatkan perlindungan terhadap konsumen. Kerap kali konsumen menjadi korban karena human error / kesalahan sendiri. Konsumen yang terlalu konsumtif, tidak selektif dan kurangnya informasi, juga akan merugikan diri sendiri.
Terlebih lagi, sekarang adalah era milenial, semua serba online, dengan para pemuda pemuda sebagai penggunanya. Tentunya sebuah informasi dan pengetahuan sangat penting, dalam hal ini pengetahuan tentang perlindungan konsumen dan bagaimana agar kita #amanbertransaksi saat jual beli di dunia digital. Berikut adalah tips and trik menjadi konsumen yang cerdas di era milenial seperti saat ini.
1. Ketahui Siapa Penjual
Yang
penulis maksud di sini adalah mengetahui siapa penjual, apakah penjual
adalah orang yang jujur atau bahkan calon orang yang akan menipu anda.
Dalam hal ini kita harus tahu reputasi dari si penjual, reputasi dari
penjual akan terlihat jika banyaknya orang yang tertarik dengan apa yang
dia jual, dan banyak menerima feedback positif dari pembelinya.
- Reputasi baik dari penjual adalah hal penting
- Feedback positif dari para pembelinya
- Banyak rekomendasi dari pembeli
2. Selektif
Selain
mengetahuai siapa penjual yang akan kita aja bertransasksi di media
sosial, kita juga harus selectif dalam memilih barang yang ingin kita
beli. Pastikan penjual mengirim gambar barang dan deskripsi yang sesuai
dengan keadaan barang yang dijual. Tidak jarang banyak korban penipuan
dengan modus mengirim barang yang tidak sesuai dengan yang di inginkan,
contoh halnya
Saya beli smartphone, kok yang datang malah powerbank bentuk smartphone
Hal
tersebut tentunya akan membuat konsumen kecewa. Modus penipuan seperti
ini sudah sangat sering terjadi, karena konsumen yang terlalu terburu
buru dan tidak selektif dalam memilih barang.
3. Jangan Mudah Tergoda Harga Murah / Diskon Besar
Sama
khasusnya dengan point 2 diatas, kita sebagai konsumen tentunya tidak
boleh tergoda dengan harga yang murah serta diskon yang besar. Sering
terjadi kasus penipuan dimana pembeli tergiur dengan harga barang yang
terlewat murah, lebih murah dari harga pasar. Bisa jadi itu adalah modus
penipu untuk menjaring para korban.
Sebagai
konsumen yang cerdas "Smart Buyer" tentunya kita harus mengetahui hal
tersebut, lihatlah harga pasar dulu, jika barang yang ingin anda beli
dijual dengan harga yang kelewat murah dengan harga pasar, anda patut
curiga.
4. Pahami Cara Pembayaran Agar #amanbertransaksi
Point
terrahir ini adalah hal yang paling penting yang perlu anda perhatikan,
metode pembayaran yang digunakan harus jelas, apakah menggunakan
transfer bank, atau lewat alfamart dan indomaret. Pembayaran yang paling
aman tentunya menggunakan metode transfer melalui bank, namun jika si
penjual menganjurkan kepada anda "minimal saldo anda harus 500.000 kak",
anda patut curiga. Karena, itu bisa jadi adalah modus penipuan, dimana
penjual bisa mengambil saldo di rekening anda.
Mengetahui seluruh hak dan kewajibanya sebagai konsumen merupakan tahap awal dari menjadi seorang konsumen yang cerdas di era milenial seperti saat ini. Perlindungan konsumen #amanbertransasksi